Agus seorang pekerja di sebuah pabrik sepeda di jakarta, merupakan seorang perantau dari negri sebrang. agus baru sekitar 2 minggu bekerja di perusahaan tersebut dan mengontrak dikawasan monas dekat dengan tempat kerja nya. disana agus berteman dengan Muhtar, sesama anak rantau dari daerah asal yang sama, untuk memperkecil biaya kontrakan, merekapun sepakat untuk tinggal berbarengan dalam satu kontrakan.
Hari-hari agus selalu di isi bersama dengan Muhtar, mulai dari bekerja, ngopi, ke mall, bahkan tidur pun mereka selalu bersama. semakin lama persahabatan mereka pun semakin akrab selayak nya saudara kandung. bahkan bila tiba saat nya waktu lebaran pun mereka pulang kampung bersama.
Pada suatu ketika saat pulang kerja, muhtar melihat agus langsung ke kamar kontrakan nya dan melamun sendirian,
Muhtar : " kenapa lu gus ? koq nglamun aja ?? awas kesambet setan lu.. ( dengan gaya meledek )",
Agus : "gpp koq dul ( nama panggilan akrab agus ke muhtar )",
Muhtar : "oh, yowes toh.. aku mandi dulu, lengket banget nih badan",
Agus : "yaudah sana.."
Selesai mandi muhtar kembali melihat agus masih benggong di kamar nya, kondisi agus semakin lemas, bibir kering dan mata nya terlihat mulai kemerah-merahan.
Muhtar : "gus, lu kenapa ?? sakit ??"
Agus : "*diam"
Muhtar : "kenapa diam gus, lu sakit ya ?? ayo kedokter .."
Agus : "*diam, sembari menatap agus dengan tatapan kosong.."
Melihat keanehan agus, muhtar semakin takut, karena sebelum nya di kontrakan sebelah mereka ada seorang perempuan yang kesurupan.
Melihat hal tersebut, terbesit dalam pikiran muhtar bahwa bisa jadi si agus kesurupan mahluk halus.
dengan langkah cepat agus mencari dukun di daerah kontrakan nya, alhasil di bawanyalah seorang dukun sakti untuk menyembuhkan agus,
Dukun : "kamu siapa ?? ( sembari menapat agus )"
Agus : "*diam ( sembari menatap mata si dukun )"
Dukun : "jangan kau ganggu anak ini, pergilah kau..tempat mu bukan di sini.. dasfjdsnfsjvnfvnfvnfjvnfd ( sembari mulut mengucapkan mantra-mantra )"
Agus : "dasfjdsnfsjvnfvnfvnfjvnfd"
Muhtar : "mbah, koq si agus bisa ngikutin mantra nya mbah dukun sih ??"
Dukun : "*binggung, dalam hati " koq bisa-bisa nya setan baca mantra gw "
Setelah beribu-ribu mantra mbah dukun belum bisa menyembuhkan si agus, terbesit dalam hati mbah dukun untuk mengajukan pertanyaan terakhir kepada agus,
Dukun : " kamu kesurupan bukan ??"
Agus : "* diam"
Dukun : "kamu kenapa ?? uda makan belum, nak ??"
dengan mulut gemetar dan suara terbata-bata, agus menjawab " beluumm mbahhh, uda 2 hari belum makan, makan nya saya lemes, ngomong aja males..., mau beli makan belum gajian mbah !!"
Hari-hari agus selalu di isi bersama dengan Muhtar, mulai dari bekerja, ngopi, ke mall, bahkan tidur pun mereka selalu bersama. semakin lama persahabatan mereka pun semakin akrab selayak nya saudara kandung. bahkan bila tiba saat nya waktu lebaran pun mereka pulang kampung bersama.
Pada suatu ketika saat pulang kerja, muhtar melihat agus langsung ke kamar kontrakan nya dan melamun sendirian,
Muhtar : " kenapa lu gus ? koq nglamun aja ?? awas kesambet setan lu.. ( dengan gaya meledek )",
Agus : "gpp koq dul ( nama panggilan akrab agus ke muhtar )",
Muhtar : "oh, yowes toh.. aku mandi dulu, lengket banget nih badan",
Agus : "yaudah sana.."
Selesai mandi muhtar kembali melihat agus masih benggong di kamar nya, kondisi agus semakin lemas, bibir kering dan mata nya terlihat mulai kemerah-merahan.
Muhtar : "gus, lu kenapa ?? sakit ??"
Agus : "*diam"
Muhtar : "kenapa diam gus, lu sakit ya ?? ayo kedokter .."
Agus : "*diam, sembari menatap agus dengan tatapan kosong.."
Melihat keanehan agus, muhtar semakin takut, karena sebelum nya di kontrakan sebelah mereka ada seorang perempuan yang kesurupan.
Melihat hal tersebut, terbesit dalam pikiran muhtar bahwa bisa jadi si agus kesurupan mahluk halus.
dengan langkah cepat agus mencari dukun di daerah kontrakan nya, alhasil di bawanyalah seorang dukun sakti untuk menyembuhkan agus,
Dukun : "kamu siapa ?? ( sembari menapat agus )"
Agus : "*diam ( sembari menatap mata si dukun )"
Dukun : "jangan kau ganggu anak ini, pergilah kau..tempat mu bukan di sini.. dasfjdsnfsjvnfvnfvnfjvnfd ( sembari mulut mengucapkan mantra-mantra )"
Agus : "dasfjdsnfsjvnfvnfvnfjvnfd"
Muhtar : "mbah, koq si agus bisa ngikutin mantra nya mbah dukun sih ??"
Dukun : "*binggung, dalam hati " koq bisa-bisa nya setan baca mantra gw "
Setelah beribu-ribu mantra mbah dukun belum bisa menyembuhkan si agus, terbesit dalam hati mbah dukun untuk mengajukan pertanyaan terakhir kepada agus,
Dukun : " kamu kesurupan bukan ??"
Agus : "* diam"
Dukun : "kamu kenapa ?? uda makan belum, nak ??"
dengan mulut gemetar dan suara terbata-bata, agus menjawab " beluumm mbahhh, uda 2 hari belum makan, makan nya saya lemes, ngomong aja males..., mau beli makan belum gajian mbah !!"
Komentar
Posting Komentar