Mata Kuliah
: Ilmu Sosial Dasar
Dosen : Muhammad
Burhan Amin
Topik Makalah
Perilaku Sosial Kelompok Punk
Kelas : 1-KA39
Tanggal
Penyerahan Makalah : 19 Oktober 2012
Tanggal Upload Makalah : 20
Oktober 2012
P E R N Y A T A A N
Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan
dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari
tim / pihak lain.
Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat
nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.
P e n y u s u n
N P M
|
Nama
Lengkap
|
Tanda
Tangan
|
10112739
|
ANDES MARIO
|
|
Program Sarjana Sistem Informasi
UNIVERSITAS GUNADARMA
KATA PENGANTAR
Salam Sejahtera,
Pertama–tama,
penulis panjatkan puja serta puji kehadirat Tuhan YME karena rahmat dan kasih-Nya
sehingga makalah ini dapat selesai dengan baik meskipun tidak dipungkiri masih
banyak kekurangan dari penulisan makalah ini.
Pada kesempatan
ini penulis akan membahas tentang PERILAKU SOSIAL ANAK PUNK, yang dewasa ini
pertumbuhan komunitas punk semakin bertambah jumlah nya. Penulis akan mencoba
menjelaskan tentang sisi positif dan sisi negatif dari komunitas punk tersebut,
apa latar belakang mereka menjadi anak punk dan kegiatan apa saja yang mereka
lakukan di tengah masyarakat.
Penulis berharap semoga makalah ini
sedikit-banyaknya dapat berguna bagi kita semua.
Terima kasih banyak.
Bekasi,
15 Oktober 2012
Ttd,
Penulis
DAFTAR ISI
1.
Kata Pengantar
...................................................................................................................i
2. Daftar
Isi ............................................................................................................................ii
3. Bab
1. Pendahuluan
Latar Belakang
.......................................................................................................1
Tujuan.....................................................................................................................1
Rumusan Masalah
..................................................................................................1
Sasaran
..................................................................................................................2
4.
Bab 2. Permasalahan (isi)
Analisis
mengenai anak punk menggunakan
Prinsip SWOT ……….....................................3
Macam-macam komunitas anak Punk ....................................................................6
Faktor-faktor
seseorang menjadi anak punk ...........................................................9
Pengaruh positif dan negatif anak punk....................................................................10
Penyelesaian dalam Menyelesaikan
Masalah Komunitas Punk ................................11
5.
Bab 3. Penutup
Kesimpulan........................................................................................................................13
Saran…………………………….....................................................................................13
6.
Referensi
...........................................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Kita sering melihat sekelompok
pemuda berdiri di lampu merah atau di sudut- sudut kota dengan membawa gitar
kecil sambil bernyanyi dan sesekali mereka mengamen di angkot untuk mendapatkan
uang. Dengan dandanan yang urakan dan gaya rambut mohawk ala kaum Indian mereka
seolah percaya diri dan nyaman dengan gaya hidup yang mereka jalani. Mereka itu
disebut anak punk, Punk pertama lahir di negara
Inggris sekitar tahun 1960an, ketika terjadi revolusi industri. Keberadaan punk
lahir ketika itu adalah sebagai bentuk tindakan penolakkan terhadap segala
macam penindasan yang banyak terjadi terutama dikalangan masyarakat kelas bawah
atau pekerja. Orang biasanya mengenal anak punk hanya dari dandanannya yang
unik, beda dari yang lain, seperti baju kumal, jaket berspike, celana ketat, sepatu
boots dan berambut mohawak
ala
kaum Indian. Banyak
yang beranggapan bahwa anak punk yang berpenampilan seperti itu selalu
berandalan, perusuh dan selalu bikin onar. Orang yang berpandangan seperti itu
terhadap anak punk yang suka nongkrong di pinggir jalan biasanya hanya
memandang dari segi luar mereka atau dari dandanan yang menyeramkan. Jika kita
mengenal lebih dalam tentang anak punk tidaklah semua anak punk yang selalu
berpenampilan beda itu selalu
bersikap berandalan.
1.2
Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini:
1.
Untuk menambah
wawasan tentang pengertian dan gaya hidup anak punk
2.
Untuk menambah
wawasan dalam menghadapi masalah kelompok sosial dalam masyarakat.
3. Untuk para
pembaca agar tidak hanya menilai mereka hanya dari sisi negatif nya saja tapi
juga dari sisi positif nya
1.3
Rumusan Masalah
1.
Pengertian punk
2.
Jenis-Jenis gaya
hidup punk
3.
Mengapa mereka
memilih hidup di jalanan?
4.
Fenomena anak
muda bergaya hidup punk
1.4
Sasaran
1.
Kepada orang tua
agar lebih lagi memperhatikan anak nya agar tidak terjerumus kepada pergaulan
yang negatif
2.
Kepada instansi
pemerintahan terkait agar lebih memberdayakan mereka di masyarakat
3.
Kepada pembaca
agar tidak hanya melihat mereka dari sisi negatif nya saja tetapi juga dari
sisi positif nya
BAB II
PERMASALAHAN
Punk berasal dari Bahasa
Inggris, yaitu: “Public United Not Kingdom” yang berarti kesatuan suatu
masyarakat di luar kerajaan. Pada awalnya, punk adalah sebuah cabang dari musik
rock dimana musik rock merupakan sebuah genre musik yang berasal dari musik rock
and roll yang telah lahir lebih dahulu yaitu pada tahun 1955. Subkultur Punk muncul sekitar tahun 1970 an di
Inggris. Punk mulai populer setelah
munculnya grup-grup band Sex Pistol, Velvet Underground, The Ramones, dan
lainnya. Grup-grup musik ini menjadi suatu cambuk dalam memicu munculnya suatu
gaya hidup Punk di kalangan anak-anak
muda saat itu. Munculnya Punk
didasari atas semangat pemberontakan terhadap segala bentuk kemapanan dalam
masyarakat. Semangat ini berasal dari komunitas anak-anak muda kulit putih
kelas pekerja di London. Mereka adalah kelompok marginal dalam
masyarakatnya, dan tentunya sering menghadapi tekanan persoalan sosial dan
ekonomi. Anak-anak muda ini telah mencapai titik jenuh sekaligus pesimis
terhadap kehidupannya. Dari keadaan itu maka mereka memulai suatu gaya hidup
baru yang berbeda dari kehidupan yang pada saat itu dianggap mapan, (saat itu
Inggris sedang dalam masa industrialisasi modern).
Gaya hidup ini menimbulkan suatu bentuk kebudayaan
sendiri yang berbeda dengan masyarakat umum. Perbedaan ini menjadikan Punk sebuah subkultur dalam masyarakat.
Dengan gaya hidup, cara berpakaian, aliran musik, ideologi dan berbagai hal
lainnya yang berbeda dari masyarakat umum semakin menguatkan eksistensi
subkultur Punk dalam Masyarakat. Gaya
berpakaiannya yang sangat khas menjadi suatu ciri tersendiri dari budaya Punk.
Dengan menggunakan apa saja yang ingin digunakan dalam berpakaian bahkan yang
tidak lazim seperti penggunaan rantai, peniti, dan barang-barang lainnya yang
bagi masyarakat umum tidak lazim digunakan dalam berpakaian. Penggunaan make
up oleh pria dan berbagai hal lain dalam berpenampilan menjadikan budaya Punk benar-benar ingin berbeda dari
masyarakat umum yang pada saat munculnya Punk,
adalah masyarakat yang memuja kemapanan.
Punk mulai masuk ke Indonesia sekitar akhir 1970 an. Masuknya gaya hidup
punk ke Indonesia diawali pula oleh
masuknya musik-musik beraliran Punk
ke Indonesia namun perkembangannya tidak sepesat di negeri asalnya. Punk di Indonesia pada awalnya hanyalah
sebuah komunitas kecil yang tidak terang-terangan menunjukkan gaya hidup Punk. Kemudian anak-anak muda mulai
meniru gaya berpakaian dan mulai memahami ideologi dan akhirnya menjadikan Punk sebagai gaya hidupnya. Pada
perkembangannya baik di negeri asalnya maupun di Indonesia, Komunitas Punk telah mempunyai suatu subkultur
tersendiri yang diakui masyarakat dan terkadang dianggap menyimpang. Punk juga telah semakin populer dengan
timbulnya Punk sebagai suatu Trend.
Contohnya ialah dalam dunia Fashion gaya berpakaian Punk menjadi trend fashion masyarakat umum.
Punk sebagai bentuk subkultur seperti telah dijelaskan sebelumnya, tentu
memiliki nilai-nilai yang bersifat bertentangan karena subkultur ini muncul
sebagai bentuk counter culture dari sistem sosial budaya arus utama (mainstream).
Yang dimaksud dengan arus utama (mainstream) adalah pola sosial yang
dominan dan konvensional. Perbedaan ini dapat menimbulkan anggapan
menyimpang dari masyarakat tentang subkultur punk.
Dengan demikian, Punk
merupakan sub-budaya yang lahir di London, Inggris, yang menjadi wadah untuk
mencurahkan kritik dan protes atas penguasa pada waktu itu. Punk memiliki ideologi sosialis yang
bersifat bebas. Punk lebih dikenal
melalui gaya busananya seperti potongan rambut Mohawk, jaket penuh dengan spike
dan bedge, sepatu boots, jeans ketat, badan bertato, body piercing, dan hidup
di jalan-jalan. Proses modernisasi di Indonesia menyebabkan kehadiran Punk sebagai gaya hidup baru, yang
umumnya dianut oleh sebagian kaum muda.
Punk kemudian lebih dikenal sebagai tata cara hidup sehari-hari, dengan
ekspresi diri yang menjurus pada gaya hidup bebas seperti free sex, nongkrong di jalan, ngamen, mengkonsumsi alkohol, main
musik dengan Pogo, dan gaya busana yang nyeleneh. Orang-orang yang
mengikuti gaya hidup Punk disebut
anak Punk. Persebaran gaya hidup Punk sangat marak di kota-kota di
Indonesia, salah satunya di Jakarta. Anak Punk
yang ingin hidup bebas, tanpa ada aturan yang mengatur segala aktivitas serta
perilaku mereka, menjadi sebuah masalah yang perlu dikaji dalam makalah ini.
Berikut ini adalah permasalahan mengenai perilaku sosial anak punk:
2.1 Analisis menggunakan prinsip SWOT
a. Kekuatan (
Strength)
Beberapa poin
yang dianggap nilai positif dari komunitas punk:
·
Mereka
( anak punk ) menganggap bahwa semua anak punk adalah kawan dan bersaudar tanpa
ada senioritas dan junioritas. Semua sama dan sejajar / setara, punk menganggap
kebersamaan sesama anak punk satu sama lain akan membuat mereka bersatu dan
lebih kuat.
·
Kebebasan
bagi anak punk adalah kebebasan untuk mengatur dan mengontrol dari dirinya
sendiri. Jadi segala sesuatu muncul dari kesadaran diri sendiri untuk bertindak
dan berbuat sesuatu. Biasanya jika mereka sudah berfikir seperti itu anak punk
akan bekerja berdasarkan inisiatif dari diri sendiri dan tidak perlu diatur dan
mengatur orang lain. Pola pikir seperti itu akan menimbulkan sikap mandiri
seseorang, yang dalam komunitas punk mereka biasa memakai filosofis dan
semboyan DIY (Do It Yourself ) atau biasa diartikan “jadilah dirimu sendiri”.
b. Kelemahan (
Weakness )
Beberapa poin yang menjadi nilai negatif dari
komunitas punk :
· Gaya mereka
cenderung menyeramkan sehingga terkadang
membuat masyarakat takut bila bertemu anak punk
· Pergaulan bebas
mereka rentan terhadap gaya hidup yang
merusak, seperti Free Sex, Narkoba,
Minuman keras.
· Ada sebagian
anak punk yang memanfaatkan “ keseraman” mereka untuk melakukan kriminalitas.
c.
Peluang ( opportunity )
·
Kurang nya
keharmonisan di rumah sehingga anak lebih nyaman berada di luar rumah
·
Kurang nya
komunikasi yang baik antara anak dengan orang tua
· Lingkungan dunia luar
semakin besar pengaruhnya disebabkan oleh faktor-faktor kemajuan teknologi,
transportasi, informasi maupun globalisas
· Rasa tidak puas
terhadap pemerintahan, ataupun protes terhadap dalam rumah sehingga anak lebih nyaman berada di luar rumah
·
Kurang nya
komunikasi yang baik antara anak dengan orang tua
·
Lingkungan dunia luar
semakin besar pengaruhnya disebabkan oleh faktor-faktor kemajuan teknologi,
transportasi, informasi maupun globalisas
· Rasa tidak puas
terhadap pemerintahan, ataupun protes terhadap kebebasan yang terkekang.
d. Tantangan /
Hambatan ( Threats )
·
Dikucilkan di
masyarakat karena hanya dianggap sebagai pelaku kriminalitas
·
Terjaring razia
karena di anggap mengganggu ketertiban umum
· Mendapatkan
perlakuan yang berbeda dari masyarakat karena hanya dianggap sebagai sampah
masyarakat
2.2 Macam-macam Komunitas Anak Punk
Didalam komunitas ini, muncul berbagai jenis atau
macam-macam dari komunitas anak punk. Macam-macam komunitas anak punk
diantaranya, sebagai berikut :
1. Anarcho Punk
Komunitas Punk yang satu ini memang termasuk salah satu komunitas yang sangat
keras. Bisa dibilang mereka sangat menutup diri dengan orang-orang lainnya,
kekerasan nampaknya memang sudah menjadi bagiandari kehidupan mereka. Tidak
jarang mereka juga terlibat bentrokan dengan sesama komunitas Punk yang lainnya.
Anarcho Punk juga sangat idealis dengan ideologi yang mereka anut. Ideologi yang
mereka anut diantaranya, Anti Authoritarianism dan Anti Capitalist.Crass,
Conflict, Flux Of Pink Indians merupakan sebagian band yang berasal dari
Anarcho Punk.
2. Crust Punk
Jika Anda berpikir bahwa Anarcho Punk merupakan komunitas Punk yang sangat brutal, maka Anda harus
menyimak yang satu ini. Crust Punk
sendiri sudah diklaim oleh para komunitas Punk
yang lainnya sebagai komunitas Punk
yang paling brutal. Para penganut dari faham ini biasa disebut dengan Crusties.
Para Crusties tersebut sering melakukan berbagai macam pemberontakan dalam
kehidupan mereka sehari-hari.
Musik yang mereka mainkan merupakan penggabungan dari musik Anarcho Punk dengan Heavy Metal. Para
Crusties tersebut merupakan orang-orang yang anti sosial, mereka hanya mau
bersosialisasi dengan sesama Crusties saja.
3. Glam Punk
Para anggota dari komunitas ini
merupakan para seniman. Apa yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari
sering mereka tuangkan sendiri dalam berbagai macam karya seni. Mereka
benar-benar sangat menjauhi perselisihan dengan sesama komunitas atau pun
dengan orang-orang lainnya.
4. Hard Core Punk
Hard Core Punk mulai berkembang pada
tahun 1980an di Amerika Serikat bagian utara. Musik dengan nuansa Punk Rock dengan beat-beat yang cepat
menjadi musik wajib mereka. Jiwa pemberontakan juga sangat kental dalam
kehidupan mereka sehari-hari, terkadang sesama anggota pun mereka sering
bermasalah.
5. Nazi Punk
Dari sekian banyaknya komunitas
Punk, mungkin Nazi Punk ini merupakan sebuah komunitas yang benar-benar masih
murni. Faham Nazi benar-benar kental
mengalir di jiwa para anggotanya. Nazi
Punk ini sendiri mulai berkembang di Inggris pada tahun 1970an akhir dan
dengan sangat cepat menyebar ke Amerika Serikat. Untuk musiknya sendiri, mereka
menamakannya Rock Against Communism dan Hate Core.
6. The Oi
The Oi atau Street Punk ini biasanya terdiri dari para Hooligan yang sering
membuat keonaran dimana-mana, terlebih lagi di setiap pertandingan sepak bola.
Para anggotanya sendiri biasa disebut dengan nama Skinheads. Para Skinheads ini
sendiri menganut prinsip kerja keras itu wajib, jadi walaupun sering membuat
kerusuhan mereka juga masih memikirkan kelangsungan hidup mereka. Untuk urusan
bermusik, para Skinheads ini lebih berani mengekspresikan musiknya tersebut
dibandingakan dengan komunitas-komunitas Punk
yang lainnya. Para Skinheads ini sendiri sering bermasalah dengan Anarcho Punk dan Crust Punk.
7. Queer Core
Komunitas Punk yang satu ini memang sangat aneh, anggotanya sendiri terdiri
dari orang-orang “sakit”, yaitu para lesbian, homoseksual, biseksual dan para
transexual. Walaupun terdiri dari orang-orang “sakit”, namun komunitas ini bisa
menjadi bahaya jika ada yang berani mengganggu mereka. Dalam kehidupan, anggota
dari komunitas ini jauh lebih tertutup dibandingkan dengan komunitas-komunitas Punk yang lainnya. Queer Core ini sendiri merupakan hasil perpecahan dari Hard Core Punk pada tahun 1985.
8. Riot Grrrl
Riot Grrrl ini mulai terbentuk pada
tahun 1991, anggotanya ialah para wanita yang keluar dari Hard Core Punk. Anggota ini sendiri juga tidak mau bergaul selain
dengan wanita. Biasanya para anggotanya sendiri berasal dari Seattle, Olympia
dan Washington DC.
9. Scum Punk
Jika Anda tertarik dengan Punk, mungkin ini salah satu komunitas
yang layak untuk diikuti. Scum Punk
menamakan anggotanya dengan sebutan Straight Edge Scene. Mereka benar-benar
mengutamakan kenyamanan, kebersihan, kebaikan moral dan kesehatan. Banyak
anggota dari Scum Punk yang sama
sekali tidak mengkonsumsi zat-zat yang dapat merusak tubuh mereka sendiri.
10. The Skate Punk
Skate Punk memang masih erat hubungannya
dengan Hard Core Punk dalam bermusik.
Komunitas ini berkembang pesat di daerah Venice Beach California. Para anggota
komunitas ini biasanya sangat mencintai skate board dan surfing.
11. Ska Punk
Ska Punk merupakan sebuah penggabungan
yang sangat menarik antara Punk
dengan musik asal Jamaica yang biasa disebut reggae. Mereka juga memiliki jenis
tarian tersendiri yang biasa mereka sebut dengan Skanking atau Pogo, tarian
enerjik ini sangat sesuai dengan musik dari Ska
Punk yang memilikibeat-beat yang sangat cepat.
12. Positive Punk
Biasa
juga disebut dengan Now-Extinct
Positive Punk Subculture.
Komunitas ini menamakan anggotanya dengan sebutan Straight Edge Scene.
Mereka benar-benar mengutamakan kenyamanan, kebersihan, kebaikan moral dan
kesehatan. Mereka tidak mengkonsumsi zat-zat yang dapat merusak tubuh mereka
sendiri.
13. Punk Fashion
Para Punkers biasanya memiliki cara berpakaian yang sangat menarik,
bahkan tidak sedikit masyarakat yang bukan Punkers
meniru dandanan mereka ini. Terkadang gaya para Punkers ini juga digabungkan dengan gaya berbusana saat ini yang
akhirnya malah merusak citra dari para Punkers
itu sendiri. Untuk pakaiannya sendiri, jaket kulit dan celana kulit menjadi
salah satu andalan mereka, namun ada juga Punkers
yang menggunakan celana jeans yang sangat ketat dan dipadukan dengan kaos-kaos
yang bertuliskan nama-nama band mereka atau kritikan terhadap pemerintah. Untuk
rambut biasanya gaya spike atau mohawk menjadi andalan mereka. Untuk
gaya rambut ini banyak orangorang biasa yang mengikutinya karena memang sangat
menarik, namun terkadang malah menimbulkan kesan tanggung. Body piercing, rantai dan gelang spike menjadi salah satu yang wajib mereka kenakan. Untuk sepatu,
selain boots tinggi, para Punkers
juga biasa menggunakan sneakers namun
hanya sneakers dari Converse yang
mereka kenakan.
2.3 Faktor – faktor dari dalam Diri
yang Menyebabkan Seseorang Mengikuti Komunitas Punk
Punk sebenarnya bukanlah
sekedar fashion, Komunitas Punk merupakan bagian dari kehidupan
dunia underground. Mereka tidak hanya sekedar sekelompok anak muda
dengan busana yang ekstrim, hidup di jalanan dan musik yang keras, tetapi yang
mendasar adalah mereka mempunyai ideologi politik dan sosial. Kehadiran mereka
adalah perlawanan terhadap kondisi politik, sosial dan budaya yang ada dalam
masyarakat. Komunitas ini juga menghasilkan karya yang cukup banyak. Namun
mereka tidak terlalu meng-ekspos karya mereka. Hidup mereka selalu
identik dengan gaya hidup dan musik yang berbekal etika DIY (Do It Yourself
: kita dapat melakukannya sendiri).
Punk hanya aliran. Tetapi
jiwa dan kepribadian pengikutnya akan kembali lagi ke masing-masing individu.
Motto dari komunitas Punk itu tersebut, Equality (persamaan hak)
itulah yang membuat banyak remaja tertarik bergabung didalamnya. Punk sendiri
lahir karena adanya persamaan terhadap jenis aliran musik Punk dan adanya
gejala perasaan yang tidak puas dalam diri masing-masing sehingga mereka
mengubah gaya hidup mereka dengan gaya hidup Punk.
Adapun faktor yang berasal dari dalam diri seseorang
yang menyebabkan dirinya tertarik mengikuti komunitas Punk :
1.
Rasa seni yang kental, dan mereka ingin mengekspresikan
seni tersebut.
2.
Mereka ingin dianggap sebagai bagian masyarakat, dan
agar diakui keberadaannya.
3.
Rasa tidak puas terhadap pemerintahan, ataupun protes
terhadap kebebasan yang terkekang.
4.
Punk sebagai bentuk
perlawanan yang “hebat” karena menciptakan musik, gaya hidup, komunitas, dan
kebudayaan mereka sendiri (O’Hara, 1999, h. 41).
5.
Punk sebagai suatu
keberanian dalam melakukan perubahan dan pemberontakan.
6.
Sebagai suatu bentuk apresiasi trend remaja dalam
bidang fashion dan musik.
7.
Ingin menutupi ketidakpuasan atau ketidakberdayaan
hidup maupun perasaan inferior mereka dalam bentuk penampilan yang superior dan
unik di mata masyarakat.
8.
Ingin mengekspresikan kemarahannya melalui suatu
simbolisme berupa atribut bergaya punk dan pemikiran-pemikiran ideologi
anti-kemapanan.
9.
Untuk menutupi kemarahan dan rasa frustasi dari
ketidakpuasan terhadap sistem yang telah diterapkan baik oleh orangtua maupun
masyarakat.
2.4 Pengaruh Positif dan
Negatif Adanya Komunitas Punk
Komunitas Punk di dalam masyarakat biasanya
dianggap sebagai sampah masyarakat. Tetapi yang sebenarnya, mereka sama dengan
anak-anak lain yang ingin mencari kebebasan. Dengan gaya busana yang khas,
simbol-simbol, dan tata cara hidup yang dicuri dari kelompok-kelompok
kebudayaan lain yang lebih mapan, merupakan upaya membangun identitas
berdasarkan simbol-simbol.
Pengaruh positif dan negatif dari komunitas ini, kembali
lagi ke cara pandang masyarakat itu sendiri. Memang, sebagian komunitas Punk
memberikan dampak negatif bagi seseorang, terutama remaja yang jiwanya
masih labil dan belum mengerti makna Punk itu sendiri. Sebenarnya anak Punk
adalah bebas tetapi bertanggung jawab. Artinya mereka juga berani bertanggung
jawab secara pribadi atas apa yang telah dilakukannya. Karena aliran dan gaya
hidup yang dijalani para Punkers memang sangat aneh, maka pandangan
miring dari masyarakat selalu ditujukan pada mereka. Padahal banyak diantara Punkers
yang mempunyai kepedulian sosial.
Pengaruh positif adanya komunitas Punk tersebut, antara lain
:
1. Adanya tempat untuk mengekspresikan diri, adanya kecocokan terhadap
lingkungan pergaulan.
2. Sebagai wadah untuk menyalurkan aspirasi (protes dan kritik terhadap
pengekangan, baik dari pihak masyarakat maupun pemerintah) dan jiwa seni yang
mereka miliki, bahkan mereka
3. Di bidang musik misalnya, banyak band punk yang mampu mendapat
tempat di hati remaja Indonesia, mereka tidak kalah dengan band-band papan
atas.
4. Selain di bidang musik, komunitas punk juga bergerak di bidang
fashion, mereka membuat T-shirt, kaos, aksesoris dengan jumlah yang lebih
banyak dan juga desain yang lebih variatif. Wadah untuk pakaian dan aksesoris
yang diproduksi sendiri oleh anak-anak punk sendiri biasa disebut distro, di
industri ini pun komunitas punk mampu bersaing dengan produk-produk terkenal
yang sudah akrab dengan remaja Indonesia.
5. Dengan adanya komunitas ini (terutama bagi Punkers yang
memiliki keterampilan), mungkin saja dapat membantu pemerintah mengurangi
pengangguran dan dapat meningkatkan ekonomi khususnya bagi komunitas Punk
ini.
6. Komunitas Punk bukan hanya berasal dari kalangan bawah, tapi
ada yang berasal dari kalangan pejabat. Sehingga dapat mempererat jalinan
silaturahmi dan memperbanyak saudara.
Sedangkan pengaruh negatifnya adalah :
1. Gaya dandanan yang tidak sesuai dengan etika dan budaya Indonesia
sehingga mendapat pandangan sebelah mata dan negatif dari masyarakat.
2. Sering terjerumus pada hal – hal yang dapat merugikan diri sendiri
dan orang lain, misalnya : Narkoba, freesex, mabuk – mabukan. Dan akhirnya
malah mengantarkan diri dibalik jeruji besi.
3. Dapat memicu tindakan anarkis karena selalu mengahadapi hidup dengan
mengekspresikan kekesalan (kemarahan) karena pengekangan ataupun hanya untuk
mengekspresikan kehebatan (kesombongan) diri.
4. Mengganggu ketentraman malam karena kebanyakan dari komunitas ini
beraktifitas diwaktu malam yang seharusnya digunakan untuk beristirahat.
2.5 Pemecahan Atau Penyelesaian Yang Bijak Didalam Menyelesaikan Masalah
Adanya Komunitas Punk
Persebaran komunitas Punk
yang sangat marak di kota-kota di Indonesia, salah satunya di Jakarta,
dengan gaya hidup bebas, tanpa ada aturan yang mengatur segala aktivitas serta
perilaku mereka, menjadi salah satu masalah patologi sosial yang perlu
diselesaikan. Karena jika kita abaikan begitu saja, komunitas Punk yang cenderung berperilaku negatif
itu akan meluas menjadi suatu kenakalan remaja dan menyebabkan suatu
penyimpangan sosial.
Sebenarnya tidak semua anak punk
itu berperilaku negatif, ada beberapa anak punk
yang bergabung dalam suatu komunitas karena menyukai gaya punk yang identik dengan model rambut Mohawk, body piercing,
tato, gelang spike, dan aksesoris nyentrik lainnya. Gaya hidup negative
yang kerap terjadi di dalam komunitas anak punk
biasanya disebabkan karena mendapatkan terpengaruh teman sesama anak punk lainnya yang melakukan hal-hal
menyimpang seperti memalak, meminum minuman keras, melakukan kekerasan atau
penganiayaan, “ngelem”, narkoba, free sex,
dan sebagainya.
Masalah gaya hidup negatif pada anak punk tersebut dapat diselesaikan dengan
beberapa cara seperti menjauhkan anak dari lingkungan teman-teman sepermainan
yang berperilaku menyimpang. Disini peran keluarga sangat dibutuhkan untuk bisa
menyadarkan anak agar tidak kembali lagi menjadi anak punk dengan perilaku negatif. Selain itu memberikan bimbingan dan
penyuluhan kepada para anak punk juga
dapat menjadi salah satu alternative pemecahan masalah. Karena dengan pemberian
bimbingan dan penyuluhan, oleh para psikolog khususnya, dapat merubah pola
pikir (belief) anak punk tersebut untuk menghentikan
perilaku negative yang dilakukannya sebelumnya.
Didirikannya panti sosial atau panti rehabilitasi juga
menjadi alternatif pemecahan lainnya karena dalam panti rehabilitasi, anak punk yang bermasalah akan diberikan suatu
shock therapy agar anak tersebut
menjadi jera dan menyesal telah melakukan hal-hal negatif dan menyimpang
sehingga nantinya dia tidak akan lagi menjadi anak punk dengan gaya hidup yang merugikan dirinya sendiri maupun orang
lain.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dari pembahasan makalah diatas maka penulis
menyimpulkan sebagai berikut:
1. Sejarah Punk yang merupakan sub-budaya yang lahir di London, Inggris. Pada awalnya, kelompok punk selalu dikacaukan oleh golongan skinhead. Namun, sejak tahun 1980-an, saat punk merajalela di Amerika, golongan punk dan skinhead seolah-olah menyatu, karena mempunyai semangat yang sama. Namun, Punk juga dapat berarti jenis musik atau genre yang lahir di awal tahun 1970-an. Punk juga bisa berarti ideologi hidup yang mencakup aspek sosial dan politik.
2. Gaya hidup punk mempunyai keanekaragaman komunitas yaitu : Anarcho Punk, Glam Punk, Crust Punk, Hard Core Punk, Nazi Punk , The Oi, Queer Core ,Riot Grrrl, Scum Punk, The Skate Punk, Ska Punk dan Punk Fashion.
3. Fenomena anak punk jumlahnya memang tidak banyak, tapi ketika mereka turun ke jalanan, setiap mata terpancing untuk melirik gaya rambutnya yang Mohawk ala suku Indian dengan warna-warna terang dan mencolok. Belum lagi atribut rantai yang tergantung di saku celana, sepatu boot Dr. Marteen, kaos hitam, jaket kulit penuh badge atau peniti, serta ‘spikes’ (gelang berbahan kulit dan besi seperti paku yang terdapat di sekelilingnya) yang menghiasi pergelangan tangannya menjadi bagian yang tak terpisahkan dari busana mereka. Begitu juga dengan celana jeans super ketat hingga mata kaki yang dipadukan dengan baju lusuh, makin menguatkan kesan anti kemapanan dan antisosial pada mereka. Masyarakat mengenal mereka sebagai anak punk.
3.2
Saran
Adapun saran penulis sebagai berikut yaitu:
1.
Agar para orang
tua dapat menciptakan suasana harmonis dirumah agar anak merasa lebih nyaman dirumah ketimbang di
jalanan.
2. Agar para anak punk lebih memfokuskan kegiatannya pada
hal yang positif sehingga masyarakat tidak lagi menggangap mereka hanya sebagai
sampah masyarakat
3. Agar para anak punk lebih meningkatkan kreativitas nya
untuk memenuhi kebutuhan hidup sehingga tidak lagi melakukan tindakan
kriminalitas
4. Agar pemerintah bisa memberikan dukungan guna
menunjang aktifitas mereka dalam berkarya
REFERENSI
ka izin dijadikan referensi tugas saya ya.. terimakasih banyak kaa..:)
BalasHapus