Mata Kuliah
: Ilmu Sosial Dasar
Dosen : Muhammad
Burhan Amin
Topik Makalah
Perilaku Sosial Tawuran Antara
Kelompok Pelajar
Kelas : 1-KA39
Tanggal
Penyerahan Makalah : 04 Oktober 2012
Tanggal Upload Makalah : 05
Oktober 2012
P E R N Y A T A A N
Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan
dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari
tim / pihak lain.
Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat
nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.
P e n y u s u n
N P M
|
Nama
Lengkap
|
Tanda
Tangan
|
10112739
|
ANDES MARIO
|
|
Program Sarjana Sistem Informasi
UNIVERSITAS GUNADARMA
KATA
PENGANTAR
Salam Sejahtera,
Pertama-tama,
penulis panjatkan puja
serta puji kita ke-hadirat Tuhan YME
karena rahmat dan kasih-Nya sehingga
Makalah ini dapat selesai dengan baik meskipun tidak dipungkiri masih banyak
kekurangan dari penulisan makalah ini.
Pada kesempatan ini penulis akan membahas tentang permasalahan
tawuran dikalangan pelajar yang akhir-akhir ini semakin menjadi dan
merisaukan banyak pihak. Tidak hanya orang tua dari remaja
yang bersangkutan, tapi juga penegak hukum dan warga sekitar turut merasakan
gelisah karena kegiatan negatif para remaja ini.
Kasus
demi kasus, seperti tertangkap polisi dan harus direhabilitasi, luka akibat
benda tajam, bahkan hingga kematian yang
sia-sia. Tapi sepertinya tidak pernah ada kata “jera” di benak para pelajar pada
saat ini.
Oleh
karena itu penulis berusaha menuangkan pemikiran berdasarkan pengamatan dan
pendapat para ahli terkait tentang Tawuran melalui makalah ini.
Semoga
makalah ini sedikit-banyaknya dapat berguna
bagi kita semua.
Terima
kasih banyak.
Bekasi,
04 Oktober 2012
Ttd,
Penulis
DAFTAR ISI
1.
Kata Pengantar
............................................................................................... i
2. Daftar
Isi ........................................................................................................ ii
3. Bab
1. Pendahuluan
Latar
Belakang ............................................................................................... 1
Tujuan
............................................................................................................ 1
Rumusan
Masalah .......................................................................................... 2
Sasaran
.......................................................................................................... 2
4.
Bab 2. Permasalahan (isi)
Analisis
mengenai Tawuran menggunakan Prinsip SWOT
................................. 3
Pengertian
Tawuran ....................................................................................... .. 5
Penyebab-penyebab
Tawuran ........................................................................ 6
Dampak Akibat
Tawuran ............................................................................... 7
Cara-cara untuk
menghindari Tawuran ......................................................... .... 8
5.
Bab 3. Penutup
Kesimpulan
.....................................................................................................
Rekomendasi
................................................................................................... 9
Referensi
.......................................................................................................... 11
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang Masalah
Tawuran sering dilakukan pada
sekelompok remaja terutama oleh para pelajar seolah sudah tidak lagi menjadi
pemberitaan dan pembicaraan yang asing lagi ditelinga kita. Inilah beberapa
contoh yang bisa saya kemukakan sebagai bukti terjadinya tawuran yang dilakukan
oleh para remaja beberapa bulan yang lalu. Bentrokan pertama terjadi saat
sejumlah pelajar SMAN 70 menyerang para pelajar SMAN 6 di Bulungan, Jakarta
Selatan. Aksi yang terjadi Senin, 24 September 2012, pecah pada pukul 12.10.
Dalam bentrokan ini dua pelajar SMAN 6 mengalami luka-luka. Sedang satu pelajar tewas, yaitu Alawi Yusianto. Polisi sudah menangkap satu pelaku utama berinisial FR, pelajar kelas XI SMAN 70.Selang dua hari, tawuran kembali terjadi di Jalan Minangkabau, Manggarai, Jakarta Selatan. Kali ini melibatkan para pelajar dari SMA Yayasan Karya 66 (Yake) dan SMK Kartika Zeni. Kembali satu pelajar tewas dengan luka bacok di perut atas nama Deni Yanuar, siswa kelas XII SMA Yayasan Karya 66 (Yake). Tak lama usai bentrok, polisi meringkus pembacok dari SMK Kartika Zeni berinisial AD. Masih di hari yang sama namun di tempat terpisah, bentrok antarpelajar pecah di Jalan Komodor, Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur. Susilo, 15 tahun, murid kelas X SMK Mahardhika, diserang dua pelajar SMK. Kendati terkena sabetan celurit, nyawa Susilo bisa diselamatkan saat dibawa ke Rumah Sakit UKI, Cawang. Mereka itu sudah tidak merasa bahwa perbuatan itu sangat tidak terpuji dan bisa menggangu ketenangan masyarakat. Sebaliknya, mereka merasa bangga jika masyarakat takut dengan geng / kelompok nya. Berdasarkan data dari Polda Metro Jaya, dari Januari hingga September 2012, tercatat ada sembilan kasus tawuran yang melibatkan pelajar. Sebanyak empat kasus terjadi di Jakarta Selatan, dua kasus di Jakarta Timur, dan satu kasus masing-masing terjadi di Jakarta Pusat, Depok, dan Bekasi.
Dalam bentrokan ini dua pelajar SMAN 6 mengalami luka-luka. Sedang satu pelajar tewas, yaitu Alawi Yusianto. Polisi sudah menangkap satu pelaku utama berinisial FR, pelajar kelas XI SMAN 70.Selang dua hari, tawuran kembali terjadi di Jalan Minangkabau, Manggarai, Jakarta Selatan. Kali ini melibatkan para pelajar dari SMA Yayasan Karya 66 (Yake) dan SMK Kartika Zeni. Kembali satu pelajar tewas dengan luka bacok di perut atas nama Deni Yanuar, siswa kelas XII SMA Yayasan Karya 66 (Yake). Tak lama usai bentrok, polisi meringkus pembacok dari SMK Kartika Zeni berinisial AD. Masih di hari yang sama namun di tempat terpisah, bentrok antarpelajar pecah di Jalan Komodor, Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur. Susilo, 15 tahun, murid kelas X SMK Mahardhika, diserang dua pelajar SMK. Kendati terkena sabetan celurit, nyawa Susilo bisa diselamatkan saat dibawa ke Rumah Sakit UKI, Cawang. Mereka itu sudah tidak merasa bahwa perbuatan itu sangat tidak terpuji dan bisa menggangu ketenangan masyarakat. Sebaliknya, mereka merasa bangga jika masyarakat takut dengan geng / kelompok nya. Berdasarkan data dari Polda Metro Jaya, dari Januari hingga September 2012, tercatat ada sembilan kasus tawuran yang melibatkan pelajar. Sebanyak empat kasus terjadi di Jakarta Selatan, dua kasus di Jakarta Timur, dan satu kasus masing-masing terjadi di Jakarta Pusat, Depok, dan Bekasi.
1.2.
Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini :
1
Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab
tawuran dan dampak nya
2
Sebagai pengetahuan pembaca mengenai
arti penting nya kedekatan dengan keluarga dan yang paling terpenting adalah
kedekatan dengan TUHAN
3
Untuk menghimbau pada pembaca untuk
“STOP TAWURAN” yang hanya merugikan diri sendiri dan orang lain, karna banyak kegiatan positif yang bisa
dilakukan dan lebih bermanfaat daripada tawuran.
1.3 Rumusan
Masalah
1
Fenomena tawuran yang masih terus
menerus terjadi dikalangan pelajar
2
Faktor-faktor penyebab terjadinya
tawuran antar pelajar
3
Dampak yang ditimbulkan dengan adanya
tawuran
4
Keterlibatan peran serta orang tua,
guru, pihak sekolah, serta lingkungan sekitar
1.4 Sasaran
1
Kepada para pelajar agar lebih mengerti
bahaya tawuran
2
Kepada orang tua dan guru agar lebih
memperhatikan anak didik nya
3
Kepada pihak sekolah agar memperketat
pengawasan kepada siswanya.
4
Kepada seluruh pembaca agar dapat menciptakan
situasi yang aman dan kondusif.
BAB
II
PERMASALAHAN
Tawuran antar pelajar semakin
menjadi semenjak terciptanya geng-geng, Perilaku anarki selalu dipertontonkan
di tengah-tengah masyarakat, mereka sudah tidak merasa kalau perbutan mereka itu
sangat tidak terpuji dan mengganggu ketenangan masyarakat, sebaliknya mereka
merasa bangga jika masyarakat itu takut dengan geng atau kelompoknya, padahal
seorang pelajar seharusnya tidak melakukan tindakan yang tidak terpujji seperti
itu.
Berikut ini adalah penjabaran
mengenai permasalahan TAWURAN :
2.1 Analisis
mengenai Tawuran menggunakan Prinsip
SWOT
a) Kekuatan (Strength)
Beberapa
point yang dianggap sebagai nilai positif dari apa yang akan mereka lakukan :
-
Merasa jantan dan terkesan hebat
-
Membela “Nama Baik” sekolah supaya tidak
dilecehkan oleh sekolah lain atau membela teman untuk membalaskan dendamnya
-
Keberadaan atau eksistensi dirinya
maupun nama sekolah akan diakui kehebatannya
b) Kelemahan (Weakness)
Pada
point ini lebih kepada keberadaan atau eksistensi sebelumnya dari pelajar itu
sendiri, antara lain :
-
Dianggap sebagai pengecut dan tidak
dianggap
-
Masalah sepele yang tidak dipecahkan
dengan akal sehat
-
Mereka menganggap kesendirian adalah
suatu kelemahan, sehingga bergabung menjadi satu dalam suatu geng atau kelompok
akan menjadi kuat
-
Pemikian para pelajar yang masih
cenderung emosial atau belum labil.
-
Kurangnya perhatian dari orang tua, serta
lingkungan sekitar.
c) Peluang (Opportunity)
-
Kurangnya perhatian dari orangtua, dan
guru terhadap mereka.
-
Kurangnya komunikasi yang baik antara
anak dengan orang tua ataupun orang dewasa disekitar mereka.
-
Kurangnya pengawasan dari pihak sekolah
untuk memantau kegiatan para siswanya.
-
Ketidakdisiplinan atau ketidaktegasan
pihak sekolah dalam memberi sanksi kepada para siswanya yang bermasalah.
-
Kurangnya kegiatan-kegiatan positif
diluar jam sekolah.
d) Tantangan/Hambatan (Threats)
Kemungkinan
ancaman yang akan mereka terima , apabila mereka melakukan tawuran , antara lain
:
-
Di tangkap polisi / dipenjarakan
-
Di keluarkan dari sekolah atau di beri
sanksi
-
Senjata dari musuh yang dapat melukai
diri para pelajar dan orang lain.
-
Kehilangan nyawa
2.2 Pengertian Tawuran
a) Menurut Wikipedia
Tawuran atau Tubir adalah istilah yang sering digunakan
masyarakat Indonesia,
khususnya di kota-kota besar sebagai perkelahian atau tindak kekerasan yang
dilakukan oleh sekelompok atau suatu rumpun masyarakat. Sebab tawuran ada
beragam, mulai dari hal sepele sampai hal-hal serius yang menjurus pada
tindakan bentrok.
Tawuran merupakan suatu penyimpangan sosial berupa
perkelahian
b) Menurut
KBBI
Dalam kamus bahasa Indonesia “tawuran”dapat diartikan
sebagai perkelahian yang meliputi banyak orang. Sedangkan “pelajar” adalah
seorang manusia yang belajar. Sehingga pengertian tawuran pelajar adalah
perkelahian yang dilakukan oleh sekelompok orang yang mana perkelahian tersebut
dilakukan oleh orang yang sedang belajar.
Secara psikologis, perkelahian yang melibatkan pelajar
usia remaja digolongkan sebagai salah satu bentuk kenakalan remaja (juvenile
deliquency). Kenakalan remaja, dalam hal perkelahian, dapat digolongkan ke
dalam 2 jenis delikuensi yaitu situasional dan sistematik.
1. Delikuensi situasional, perkelahian terjadi karena
adanya situasi yang “mengharuskan” mereka untuk berkelahi. Keharusan itu
biasanya muncul akibat adanya kebutuhan untuk memecahkan masalah secara cepat.
2. Delikuensi sistematik, para remaja yang terlibat
perkelahian itu berada di dalam suatu organisasi tertentu atau geng. Di sini
ada aturan, norma dan kebiasaan tertentu yang harus diikuti angotanya, termasuk
berkelahi. Sebagai anggota, tumbuh kebanggaan apabila dapat melakukan apa yang
diharapkan oleh kelompoknya. Seperti yang kita ketahui bahwa pada masa remaja
seorang remaja akan cenderung membuat sebuah genk yang mana dari pembentukan
genk inilah para remaja bebas melakukan apa saja tanpa adanya
peraturan-peraturan yang harus dipatuhi karena ia berada dilingkup kelompok
teman sebayanya.
2.3 Penyebab-penyebab Tawuran
Penyebab
terjadinya tawuran antar pelajar antara lain disebabkan karena ;
A Faktor
Internal
Faktor
internal ini berhubungan dengan pribadi siswa, yaitu perilaku yang berkaitan erat
dengan kebiasaan buruk yang terus berkembang dan tidak adanya pengawasan dari
orang lain, kurangnya komunikasi yang baik sehingga dalam suatu permasalahan
tidak bisa terselesaikan dengan baik pula, kurangnya pengetahuan yang komplek
terhadap aspek lingkungan sekitar , antara lain : agama, sosial, budaya,
ekonomi, dll, serta ketidakstabilan emosi yang tidak bisa dikendalikan disaat
sesorang butuh pengakuan atas keberadaannya.
B Faktor
Eksternal
Faktor
eksternal ini adalah faktor yang datangnya dari luar, yang sangat mempengaruhi
individu, antara lain ;
a) Faktor Orang Tua atau Keluarga
Peran serta
orang tua atau keluarga sangatlah penting, karena didikan pertama berasal dari
sini. Maka dari sinilah dituntut peran orang tua dalam mendidik anaknya dengan
benar, karena orang tua akan menjadi teladan untuk anak-anaknya, pendidikan
moral, rasa kasih sayang dan perhatian kepada anak-anaknya bisa membuat anak
merasa menjadi pribadi yang baik dan anak akan merasa nyaman, serta keharmonisan
atau kedekatan antara orang tua dengan anak sangatlah dibutuhkan untuk
membangun komunikasi yang baik dari sedini mungkin.
b) Faktor Sekolah
Sekolah
merupakan tempat untuk menuntut ilmu, namun tidak bisa dipungkiri bahwa asal
mula pemilihan sekolah bisa berdampak baik/buruk untuk para siswanya, jadi
jangan salah pilih.
Sekolah tidak hanya untuk menjadikan para siswa pandai secara
akademik namun juga pandai secara akhlaknya . Sekolah merupakan wadah untuk
para siswa mengembangkan diri menjadi lebih baik. Namun sekolah juga bisa
menjadi wadah untuk siswa menjadi tidak baik.,sebagai contoh perilaku seorang
guru haruslah menjadi teladan bagi murid-muridnya dan pengawasan yang ekstra
saat berada dilingkungan sekolah .
c) Faktor Lingkungan dan masyarakat
Selain faktor keluarga dan sekolah, faktor lingkungan juga sangatlah
penting baik itu lingkungan disekitar rumah ataupun sekolah, karena dalam
kesehariannya seorang individu haruslah bersosialisasi, dalam hal ini bisa
diartikan sebagai teman sepermainan. Apabila kita berada dalam lingkungan yang
kurang baik maka secara lambat laun apabila kita tidak bisa mengendalikan atau
mengontrol diri maka akan terbawa ke pergaulan yang kurang baik juga,
begitupula sebaliknya, dan sering terjadi peristiwa dimasyarakat yang bersifat
kriminal bisa langsung dilihat dengan media-media seperti tv, radio, sosial
networking,dll , hal ini juga bisa membuat pola fikir seorang siswa tersulut
bilamana tidak bisa membedakan mana yang baik dan yang benar.
2.4 Dampak akibat tawuran
Dampak-dampak
yang ditimbulkan akibat tawuran antara lain sebagai berikut :
-
Kerugian Fisik , seperti cidera ataupun
kehilangan nyawa
-
Kerugian Non Fisik, seperti rusaknya
sarana-sarana ditempat kejadian tawuran
-
Rasa malu orang tua dan pihak sekolah atas
ketidakberhasilan mendidik anak didiknya
-
Tidak respeknya orang-orang disekitar
-
Proses pembelajaran yang tertunda,
dikarenakan skorsing ataupun di keluarkan dari sekolah
-
Dipenjarakan
-
Menurunnya moralitas para pelajar
2.5 Cara-cara untuk menghindari tawuran
a)
Memberikan pendidikan moral yang baik
b)
Adanya Figur yang menjadi teladan, yang
bisa memberikan contoh yang baik, seperti orang tua, guru ataupun teman)
c)
Orang tua memberikan perhatian lebih
dengan mengakui keberadaannya
d)
Menggunakan waktu luang dengan mengikuti
kegiatan-kegiatan positif yang diselenggarakan oleh sekolah ataupun kegiatan
diluar sekolah, seperti olahraga, kegiatan musik, les, atau mengikuti suatu
organisasi yang bermanfaat.
e)
Lebih dekat dengan keluarga, karena banyak
hal yang bisa didiskusikan dan bisa dipecahkan bersama-sama.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Permasalahan
yang timbul seperti Tawuran antar pelajar memang bukanlah masalah sepele,
dikarenakan makin banyaknya peristiwa serupa yangterjadi belakangan ini, hal
ini sangat disayangkan karena tidakan tersebut sangatlah tidak terpuji, dan
eksistensi diri para pelajarlah sebagai pemicu terjadinya bentrok antar
pelajar.
kita
harus semakin prihatin akan peristiwa yang terjadi disekitar kita, karena
banyak faktor yang melatar belakanginya, antara lain faktor internal, yaitu
pribadi atau individu dan faktor eksternal, seperti ; orang tua, sekolah, dan
lingkungan sekitar, dalam hal ini orang tua sangat memiliki peranan penting
dalam mendidik anak, karena teladan dan contoh yang baik bisa membuat seorang
anak menjadi baik, begitupula sebaiknya, dan peran serta sekolah serta
lingkungan juga sangat diharapkan, dimana kondisi yang kondusif bisa berdampak
pada keadaan sekitar.
Banyak
hal yang bisa dipelajari dari peristiwa ini, selain dari dampak yang tentunya
sangat-sangat merugikan diri sendiri dan juga orang lain, serta cara-cara yang
bisa diterapkan untuk menghindari terjadinya tawuran.
3.2 Rekomendasi
Dalam menyikapi masalah seperti
tawuran pelajar ini, penulis memberikan beberapa saran/rekomendasi. yaitu :
a)
Memberikan pembelajaran tentang moral yang
baik dan pemahaman tentang aspek-aspek sosial
b)
Orang tua atau keluarga harus bisa menjadi
tempat yang hangat untuk seorang anak, harmonisasi dalam keluarga sangat
berpengaruh untuk menciptakan suasana yang nyaman, dan sikap saling menghargai,
perhatian yang lebih, serta komunikasi harus dibina sejak dini.
c)
Masyarakat mesti menyadari akan perannya
dalam menciptakan situasi yang kondusif
d)
Lembaga pendidikan formal atau sekolah sudah
semestinya memberikan pelayanan yang baik untuk membantu para pelajar mengasah
kemampuan dan mengembangkan segala potensi yang ada didalam dirinya, dan memberi
pengarahan yang baik serta pengawasan yang ekstra kepada anak muridnya.
REFERENSI
http://blog.tp.ac.id/fenomena-tawuran-antar-pelajar
Http://iftitahnj.blogspot.com/2011/06/makalah-tawuran-pelajar.html
Komentar
Posting Komentar