Perangkat
jaringan komputer adalah perangkat yang digunakan untuk mencapai tujuan dari jaringan
komputer, yaitu :
a. Membagi
sumber daya : contohnya
berbagi pemakaian printer, CPU, memori, harddisk
b.
Komunikasi: contohnya surat elektronik, instant messaging, chatting
c. Akses
informasi: contohnya web browsing
Terdapat
sejumlah perangkat yang melewatkan aliran informasi data dalam sebuah LAN. Penggabungan perangkat
tersebut akan menciptakan infrastruktur LAN. Perangkat-perangkat tersebut
adalah :
1. NIC
(Network Interface Card)
Untuk
memfungsikan PC Stand Alone agar dapat berkomunikasi dengan PC lain, diperlukan
Network Interface Card (NIC). NIC berfungsi menghubungkan PC dengan media yang
digunakan.
2.Kabel
Kabel yang biasa digunakan dalam jaringan ada 3 jenis, yaitu:
1.Coaxial
Kabel yang biasa digunakan dalam jaringan ada 3 jenis, yaitu:
1.Coaxial
Kabel ini sering digunakan untuk antena televisi dan transmisi telepon jarak jauh. Konektornya adalah BNC (British Naval Connector). Kabel ini terbagi menjadi 2,yaitu:
1. Coaxial baseband (kabel 50 ohm) –digunakan untuk transmisi digital.
2. Coaxial broadband (kabel 75 ohm) –digunakan untuk transmisi analog.
Tipe kabel coaxial juga dibagi 2, yaitu:
a. Thin (thinnet)
Kabel jenis ini lebih fleksibel, lebih gampang digunakan, dan lebih murah daripada kabel thick.
b. Thick (thicknet)
Lebih tebal, susah dibengkokkan, jangkauannya labih jauh daripada thin, dan harganya lebih mahal daripada thin.
Kelebihan:
• Hampir tidak terpengaruh noise
• Harga relatif murah
Kelemahan:
• Penggunaannya mudah dibajak
• Phick coaxial sulit untuk dipasang pada beberapa jenis ruang
2. Twisted Pair
Kabel ini sering digunakan pada kabel telepon. Pada komputer konektornya adalah RJ-45. Kabel ini terbagi menjadi 2, yaitu:
a. STP (Shielded Twisted Pair)
Kabel STP sama dengan kabel UTP, tetapi kawatnya lebih besar dan diselubungi dengan lapisan pelindung isolasi untuk mencegah gangguan interferensi. Jenis kabel STP yang paling umum digunakan pada LAN ialah IBM jenis/kategori 1.Shielded Twisted Pair juga adalah jenis kabel telepon yang digunakan dalam beberapa bisnis instalasi. Terdapat pembungkus tambahan untuk tiap pasangan kabel. Kabel STP juga digunakan untuk jaringan data, digunakan pada jaringan Token-Ring IBM. Pembungkusnya dapat memberikan proteksi yang lebih baik terhadap interferensi EMI.
b. UTP (Unshielded Twisted Pair)
Kabel Unshield Twisted Pair (UTP) digunakan untuk LAN dan sistem telepon. Kabel UTP terdiri dari empat pasang warna konduktor tembaga yang setiap pasangnya berpilin. Pembungkus kabel memproteksi dan menyediakan jalur bagi tiap pasang kawat. Kabel UTP terhubung ke perangkat melalui konektor modular 8 pin yang disebut konektor RJ-45. Semua protokol LAN dapat beroperasi melalui kabel UTP. Kebanyakan perangkat LAN dilengkapi dengan RJ-45. Secara singkat kabel UTP adalah murah dan mudah dipasang, dan bisa bekerja untuk jaringan skala kecil.
Kategori UTP
Terdapat 5 kategori untuk kabel UTP. Kategori ini mendukung sinyal suara berkecepatan rendah (low-speed voice) dan sinyal LAN berkecepatan tinggi. Kategori 5 UTP direkomendasikan sebagai kategori minimum untuk instalasi LAN dan cocok untuk topologi star. Tabel berikut menunjukkan masing-masing kategori :
Kelebihan:
• Harga relatif paling murah di antara kabel jaringan lainnya
• Mudah dalam membangun instalasi
Kelemahan:
• Jarak jangkau hanya 100 m dan kecepatan transmisi relatif terbatas (1 Gbps)
• Mudah terpengaruh noise (gangguan)
3. Fiber Optic (Serat Optik)
Ukuran kabel ini kecil dan terbuat dari serat optik. Kabel ini dibagi menjadi 2, yaitu:
a. Multi mode
Penjalaran cahaya dari satu ujung ke ujung lainnya pada kabel jenis ini dapat melalui beberapa lintasan cahaya karena diameter intinya (core) cukup besar (50 mm).
b. Single mode
Diameter intinya hanya 3-10 mm sehingga penjalaran cahaya hanya dapat melalui satu lintasan.
Kelebihan:
• Ukuran kecil dan ringan
• Sulit dipengaruhi interferensi/ gangguan
• Redaman transmisinya kecil
• Bidang frekuensinya lebar
Kelemahan:
• Instalasinya cukup sulit
• Tidak fleksibel
• Harga relatif mahal
2. Switch
a. Gambar Switch
Switch jaringan (atau switch untuk
singkatnya) adalah sebuah alat jaringan yang melakukan bridging transparan
(penghubung segementasi banyak jaringan dengan forwarding berdasarkan
alamat MAC).
Switch
dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Manageable Switch
Adalah switch yang bisa di atur untuk kebutuhan jaringan
tertentu, ada beberapa perbedaan mendasar yang membedakan antara switch
manageable dengan switch non manageable.perbedaan tersebut dominan bisa di
lihat dari kelebihan yang dimiliki oleh manageable switch itu sendiri. Berikut
adalah kelebihan switch manageable :
1. Mendukung penyempitan broadcast jaringan dengan VLAN
2. Pengaturan access user dengan access list
3. Membuat keamanan network lebih terjamin
4. Bisa melakukan pengaturan port yang ada.
5.
Mudah memonitoring trafick maintenance network karena dapat diakses tanpa harus
berada di dekat switch.
2. Non
Manageble Switch
Adalah switch yang tidak dapat di managed, switch tersebut
sudah siap pakai tinggal pasang dan switch sudah bisa digunakan tanpa perlu di
seting. Harga switch Non Manageble lebih murah jika dibandingkan Manageable
Switch Namun apabila terjadi masalah dengan jaringan kita, kita tidak akan bisa
melakukan troubleshooting dengan mudah karena switch nya tidak bisa
diapa-apakan. Problem yang paling sering terjadi diantaranya IP address
conflict, tidak bisa connect dll. Apabila jaringan sudah mulai tersebar di
berbagai area, akan sangat sulit melakukan troubleshooting computer mana yang menyebabkan
masalah tersebut.
b.
Karakteristik Switch
Switch
utamanya disajikan untuk ethernet. Memiliki konfigurasi port yang beragam dari
5 port hingga puluhan port. Juga mendukung kecepatan 10 Mbps, 100 Mbps atau
keduanya (dual speed).
Karakterisktik Switch :
1. Tergolong peralatan Layer 2 dalam OSI Model (Data Link Layer)
2. Dapat menginspeksi data yang diterima
3. Dapat menentukan sumber dan tujuan data
4. Dapat mengirim data ke tujuan dengan tepat sehingga akan menghemat bandwith.
5. Dapat menangani lebih dari dua port dan lebih dari dua komunikasi data dalam waktu bersamaan.
1. Tergolong peralatan Layer 2 dalam OSI Model (Data Link Layer)
2. Dapat menginspeksi data yang diterima
3. Dapat menentukan sumber dan tujuan data
4. Dapat mengirim data ke tujuan dengan tepat sehingga akan menghemat bandwith.
5. Dapat menangani lebih dari dua port dan lebih dari dua komunikasi data dalam waktu bersamaan.
c. Cara
Kerja Switch
Switch dapat
dikatakan sebagai multi-port bridge karena mempunyai collision domain
dan broadcast domain tersendiri, dapat mengatur lalu lintas paket yang melalui
switch jaringan. Cara menghubungkan komputer ke switch sangat mirip dengan cara
menghubungkan komputer atau router ke hub. Switch dapat digunakan langsung
untuk menggantikan hub yang sudah terpasang pada jaringan
d.
Keuntungan dan Kerugian
Keuntungan
Klien
Performance: Karena sistem tertentu yang melekat pada switch hanya melihat
informasi secara eksplisit ditujukan kepada NIC, ada sedikit overhead waktu
yang dihabiskan membuang paket yang tidak perlu membaca. Throughput yang lebih
tinggi: Karena hanya lalu lintas yang relevan diturunkan jaringan setiap
pelabuhan, setiap NIC mendapatkan paket sendiri dikirimkan ke switch secara
independen satu sama lain terikat dengan NIC beralih. Ini berarti sebuah tombol
dapat mengatur volume total yang lebih besar data dalam transit pada waktu
tertentu.
Kekurangan
Switch: Jika
saklar cukup mahal untuk memasukkan “port mirroring” kemampuan, suatu sniffer
adalah penggunaan terbatas pada sebuah switch karena switch secara otomatis
menyaring lalu lintas yang ingin diperoleh sniffer.
3. Modem
( Modulator Demodulator)
a. Gambar
Modem
Modem adalah
singkatan dari Modulator-Demodulator. Modulate adalah proses penerjemahan data
dari digital ke analog sehingga bisa ditransmisikan. Demodulate adalah
sebaliknya, proses menerjemahkan dari analog ke digital.
b.
Karakteristik Modem
1. Mekanik
2. Elektrik
3.
Fungsional
4.
Prosedural
Kegunaan /
Fungsinya :
• Mekanik :
hubungan fisik antara DTE-DCE
• Elektrik :
level voltase & waktu perubahan voltase DTE-DCE harus sama, misal NRZ-L
• Fungsional
: fungsi DCE dalam kategori data, kontrol, waktu, dan ground.
• Prosedural
: urutan kejadian dalam mentransmisikan data
c. Cara
Kerja Modem
Modem berasal dari singkatan MOdulator
DEModulator. Modulator merupakan bagian yang mengubah sinyal informasi
kedalam sinyal pembawa (carrier) dan siap untuk dikirimkan, sedangkan
Demodulator adalah bagian yang memisahkan sinyal informasi (yang berisi data
atau pesan) dari sinyal pembawa yang diterima sehingga informasi tersebut dapat
diterima dengan baik. Modem merupakan penggabungan kedua-duanya, artinya modem
adalah alat komunikasi dua arah.
Dalam
kerjanya, modem melakukan proses modulasi dan demodulasi terhadapdata yang
dipancarkan. Modem menerima rangkaian pulsa biner dari periferal komputer, kemudian
memodulasikarakteristik sinyal analog (level tegangan, frekuensi atau fasa)
agar dapat disalurkan melalui saluran telepon atau cablelines. Sedangkan pada
si penerima, sinyal yang ditumpangi ini oleh rangkaian demodulator dipisahkan
kembali dari sinyal yang menumpanginya sehingga dapat dibaca oleh komputer,
proses ini dinamakan demodulasi. Standarisasi darimodulasi dewasa ini berfungsi
untuk mencapai kecepatan yang lebih baik lagi. Pada awalnya kecepatan dari
modem ini adalah 300 bps dan dewasa ini telah mencapai 56 Kbps. Kecepatan modem
itu sendiri sekarang ini sudah cukup cepat dibanding dahulu, tetapi untuk
penggunaannya di Indonesia masih dibatasi dengan kurang bagusnya jaringan
telepon yang tersedia. Saat ini kecepatan modem yang sering digunakan di
Indonesia adalah sebesar 56Kbps, tetapi dengan kondisi jaringan telepon yang
ada, kecepatan tersebut mungkin maksimal hanya sekitar 33.6 Kbps saja.
d.
Keuntungan dari Modem
Keuntungan
dari akses jaringan internet lewat cable modem juga meliputi semua keuntungan
koneksi internet dengan menggunakan telephone modem yang umum digunakan saat
ini untuk rumah tangga, namun tidak lagi dibutuhkan saluran telepon untuk
internet, sehingga saluran telepon tidak selalu sibuk, ditambah lagi dengan
kecepatannya yang tinggi, dan waktu koneksi yang tidak dibatasi. Namun hal yang
terakhir ini bisa juga merupakan kerugian jika ditinjau dari sisi lain, hal ini
akan kita bahas kemudian.
Satu lagi
keuntungan yang agak menonjol dari cable modem adalah bahwa satu cable modem bisa
dipakai bersama-sama oleh beberapa komputer sekaligus, misalnya jika anda
mempunyai lebih dari satu komputer di rumah yang terhubung dengan jaringan
lokal kecil-kecilan, maka seluruh jaringan tersebut bisa menikmati internet
juga. Hal ini biasanya dilakukan dengan memasang sebuah Hub ke cable modemnya,
kemudian komputer-komputernya dihubungkan ke Hub tersebut. Tentu saja anda bisa
juga melakukan hal ini dengan telephone modem biasa, tetapi ukuran bandwidthnya
jauh lebih kecil daripada cable modem, sehingga tidak efektif karena hanya
sedikit data yang bisa lewat dalam satu saat, apalagi jika komputernya cukup
banyak.
Selain
digunakan di rumah tangga, tentu saja cable modem memiliki peluang besar untuk
digunakan di area lain, misalnya bisnis. Kantor-kantor yang masih menggunakan
ISDN atau teknologi lain yang sekelas dengan cable modem tetapi lebih mahal,
akan sangat senang jika ada solusi cable modem dengan harga yang lebih murah.
e. Kerugian
Dan Solusinya
Apabila anda
tidak ingin seluruh anggota keluarga, terutama anak-anak, untuk mengakses
jaringan internet tanpa pengawasan (atau di luar jam-jam yang ditentukan), ini
adalah hal yang patut dipertimbangkan.
Masalah ini
tidak terlalu sulit dipecahkan jika anda menggunakan Operating System yang
menggunakan konsep multi-user, seperti misalnya Linux, di mana anda bisa
membuat beberapa user (mungkin sejumlah anggota keluarga anda), yang
masing-masing diberi hak berlainan. Namun tentunya pengguna Operating System
seperti itu belum banyak untuk rumah tangga yang pada umumnya menggunakan
Operating System Windows atau Macintosh.
Solusi
lainnya mungkin tidak seefektif jika anda menggunakan OS multi-user, tetapi
biasanya dilakukan melalui pembatasan dari program pengakses internet,
contohnya web browser (misalnya Netscape atau Internet Explorer) dan program
percakapan (misalnya mIRC), yaitu dengan memasang password, yang hanya
diketahui oleh anda, untuk menjalankannya, maka setiap anggota keluarga lain
akan menggunakan internet, harus dengan ijin anda. Sepengetahuan penulis ada
beberapa program shareware yang memang bertujuan untuk memasang password untuk
menjalankan program-program tertentu. Program-program shareware bisa dicari di
Download.com.
Kekurangan
lain dari cable modem adalah kecepatan upstream (data keluar) yang tidak
sebanding dengan kecepatan downstream (data masuk), hal ini membuat cable modem
kurang sesuai jika dijadikan pilihan utama untuk membuka server, misalnya web
atau FTP server. Jika anda benar-benar membutuhkan koneksi yang memadai untuk
server, maka Anda sepertinya membutuhkan koneksi T1 atau yang lebih baik.
4. Router
a. Gambar
Router
Router adalah sebuah alat jaringan
komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet
menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing.
Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet
Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.
b.
Karakteristik Router
ROUTER
mempunyaikarakteristik alat sebagai berikut :
1. Mempunyai
adaptor dan spesifikasi yang berbeda
2. Mempuyai
internet in / WAN
3. Mempunyai
internet out / LAN
4. Mempunyai
reset switch
5. Mempunyai
indikator porwer
6. Mempunyai
antena (jika wirelles)
c. Cara
Kerja Router
Cara kerja
router mirip dengan bridge jaringan, yakni mereka dapat meneruskan paket data
jaringan dan dapat juga membagi jaringan menjadi beberapa segmen atau
menyatukan segmen-segmen jaringan. Akan tetapi, router berjalan pada lapisan
ketiga pada model OSI (lapisan jaringan), dan menggunakan skema pengalamatan
yang digunakan pada lapisan itu, seperti halnya alamat IP. Sementara itu,
bridge jaringan berjalan pada lapisan kedua pada model OSI (lapisan data-link),
dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, yakni MAC
address.
Lalu, kapan
penggunaan bridge jaringan dilakukan dan kapan penggunakan router dilakukan?
Bridge, sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang
menjalankan protokol jaringan yang sama (sebagai contoh: segmen jaringan
berbasis IP dengan segmen jaringan IP lainnya). Selain itu, bridge juga dapat
digunakan ketika di dalam jaringan terdapat protokol-protokol yang tidak bisa
melakukan routing, seperti halnya NetBEUI. Sementara itu, router sebaiknya
digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol
jaringan yang berebeda (seperti halnya untuk menghubungkan segmen jaringan IP
dengan segmen jaringan IPX.) Secara umum, router lebih cerdas dibandingkan
dengan bridge jaringan dan dapat meningkatkan bandwidth jaringan, mengingat
router tidak meneruskan paket broadcast ke jaringan yang dituju. Dan,
penggunaan router yang paling sering dilakukan adalah ketika kita hendak
menghubungkan jaringan kita ke Internet.
d.
Keuntungan Dan Kerugian Router
Keuntungan
Menggunakan Router
Keuntungan
yang didapatkan dengan menggunakan router pada jaringan adalah :
1. Isolasi
trafik broadcast : Kemampuan ini memperkecil beban jaringan karena trafik jenis
ini dapat diisolasikan pada sebuah LAN saja.
2.
Fleksibilitas : Router dapat digunakan pada topologi jaringan apapun dan tidak
peka terhadap masalah kelambatan waktu.
3.
Pengaturan prioritas : Router dapat mengimplementasikan mekanisme pengaturan
prioritas antar protokol
4.
Pengaturan konfigurasi : Router umumnya dapat lebih dikonfigurasi
daripada bridge.
5. Isolasi
masalah : Router membentuk penghalang antar LAN dan
memungkinkan masalah yang terjadi diisolasi pada LAN tersebut.
6. Pemilihan
jalur : Router umumnya lebih cerdas daripada bridge dan dapat menentukan jalur
optimal antar dua sistem.
Kerugian
Menggunakan Router
Kerugian
yang terjadi dengan menggunakan router adalah :
1.
Tergantung pada protocol : Router yang beroperasi pada lapisan network OSI
hanya mampu meneruskan trafik yang sesuai dengan protokol yang
diimplementasikan.
2. Biaya :
Router umumnya lebih kompleks daripada bridge dan lebih mahal. Overhead
pemrosesan pada router lebih besar sehingga throughput yang dihasilkan dapat
lebih rendah daripada bridge.
3.
Pengalokasian alamat : Dalam internetwork yang menggunakan router, memindahkan
sebuah mesin dari LAN yang satu ke LAN yang lain berarti mengubah alamat
jaringan pada sistem itu.
4. Sistem
tak terjangkau : Penggunaan routing table statik menyebabkan beberapa sistem
dapat terjangkau oleh sistem lain.
5. Hub
a. Gambar
Hub
Hub adalah sebuah perangkat jaringan
komputer yang berfungsi untuk menghubungkan peralatan-peralatan dengan ethernet
10BaseT atau serat optik sehingga menjadikannya dalam satu segmen jaringan. Hub
bekerja pada lapisan fisik (layer 1) pada model OSI.
b.
Karakteristik Hub
Hub awalnya
mensupport kecepatan ethernet 10 Mbps. Namun dewasa ini banyak hub memiliki
kecepatan data 100 Mbps. Beberapa jenis hub mendukung dua kecepatan 10 Mpbs /
100 Mbps atau dikenal dengan dengan dual-speed hubs.
Karakteristik
Hub :
- Tergolong peralatan Layer 1 dalam OSI model (Physical layer).
- Tidak dapat membaca paket-paket data.
- Tidak dapat mengetahui sumber dan tujuan data.
- Hanya berperan menerima dan meneruskan data yang masuk ke semua peralatan di jaringan termasuk yang mengirim data.
Dapat
memperkuat sinyal elektrik data yang masuk sebelum dikirimkan ke tujuan.
c. Cara
Kerja Hub
Hub
merupakan suatu device pada jaringan yang secara konseptual beroperasi pada
layer 1 (Physical Layer). Maksudnya, hub tidak menyaring menerjemahkan
sesuatu, hanya mengetahui kecepatan transfer data dan susunan pin pada kabel.
Cara kerja alat ini adalah dengan cara mengirimkan sinyal paket data ke seluruh
port pada hub sehingga paket data tersebut diterima oleh seluruh computer yang
berhubungan dengan hub tersebut kecuali computer yang mengirimkan. Sinyal yang
dikirimkan tersebut diulang-ulang walaupun paket data telah diterima oleh
komputer tujuan. Hal ini menyebabkan fungsi colossion lebih sering
terjadi.
Misalnya
ketika ada pengiriman paket data dari port A ke port B dan pada
saat yang sama ada pengiriman paket data dari port C ke port D,
maka akan terjadi tabrakan (collision) karena menggunakan jalur yang
sama (jalur broadcast yang sama) sehingga paket data akan menjadi rusak
yang mengakibatkan pengiriman ulang paket data. Jika hal ini sering terjadi
maka collison yang terjadi dapat mengganggu aktifitas pengiriman paket
data yang baru maupun ulangan. Hal ini mengakibatkan penurunan kecepatan
transfer data. Oleh karena itu secara fisik, hub mempunyai lampu led yang
mengindikasikan terjadi collision.
Ketika paket
data dikirimkan melalui salah satu port pada hub, maka pengiriman
paket data tersebut akan terlihat dan terkirim ke setiap port lainnya
sehingga bandwidth pada hub menjadi terbagi ke seluruh port yang
ada. Semakin banyak port yang tersedia pada hub, maka bandwidth
yang tersedia menjadi semakin kecil untuk setiap port. Hal ini
membuat pengiriman data pada hub dengan banyak port yang terhubung pada komputer
menjadi lambat.
6. Bridge
a. Gambar
Bridge
Bridge adalah peralatan yang berfungsi
menghubungkan dua jaringan yang mempunyai media komunikasi dan topologi berbeda
tetapi mempunyai protokol yang sama.
Contoh,
jaringan yang menggunakan kabel fiber optic bisa dihubungkan dengan
jaringan kabel coaxial dan jaringan yang menggunakan topologi ring
bisa dihubungkan dengan jaringan bertopologi star.
b.
Karakteristik Bridge
1. Dapat
memisahkan jaringan yang luas menjadi sub jaringan yang lebih kecil.
2. Dapat
mempelajari alamat, meneliti paket data dan menyampaikannya.
3. Dapat
mengoleksi dan melepas paket-paket diantara dua segmen jaringan.
4. Dapat
mengontrol broadcast ke jaringan.
5. Dapat
merawat address table.
c. Cara
Kerja Bridge
Bridge
memetakan alamat Ethernet dari setiap node atau titik yang ada pada
masing-masing segmen jaringan dan hanya memperbolehkan lalulintas data yang
diperlukan melintasi bridge. Ketika menerima sebuah paket, bridge menentukan
segmen tujuan dan sumber. Jika segmennya sama, paket akan ditolak, dan jika
segmennya berbeda, paket paket diteruskan ke segmen tujuan. Dengan demikian
bridge juga mencegah pesan rusak agar tidak menyebar keluar dari satu segmen.
a. Gambar
Repeater adalah peralatan yang berfungsi
memperkuat sinyal di dalam jaringan komputer.
b.
Karakteristik Repeater
1.
Karakteristik REPEATER :
2. Mempunyai
kelemahan tidak dapat melakukan filter traffic jaringan.
3. Data yang
masuk ke port repeater akan tersebar ke segmen-segmen jaringan LAN tanpa
memperhitungkan apakah data dibutuhkan atau tidak.
c. Cara
Kerja Repeater
Repeater
pada umumnya diletakkan disuatu tempat ketinggian ,antennanyapun ditinggikan
lagi yang biasanya diletakkan diatas tower sehingga jangkauan pancaran akan
lebih jauh. Semakin tinggi letak repeater, maka akan lebih jauh pula daya
jelajahnya. Seringnya repeater diletakkan disuatu lokasi yang tinggi misalnya
di puncak Gunung, atau Bukit , Antennanya pun di instalasikan ditower yang
cukup tinggi.
Memperkirakan
jarak jangkau repeater, secara sangat sederhana adalah dengan melihat area dari
lokasi tsb dengan mata kita, bila yang terlihat sangat luas, maka hampir dapat
dipastikan, sejauh mata kita memandang, sampai sanalah area yang dapat dicover
oleh repeater itu, ( Line Of Sight ) Mengingat keterbatasan daya pandang, dapat
saja coveragenya lebih jauh dari pandangan kita.
Peformance
sebuah repeater dipengaruhi pula oleh ,daya pancar repeater, sensitivitas,
serta sel;ektivitas dari repeater itu sendiri. Untuk meningkatkan kekuatan
pancaran, selain meletakkan repeater pada tempat yang tinggi, maka digunakan
pula Antenna dengan penguatan ( gain ) yang besar.
8. Access
Point
a. Gambar
Access Point
adalah sebuah node yang telah dikonfigurasi secara khusus pada sebuah WLAN
(Wireless Local Area Network). Access Point bertindak sebagai pusat pemancar
dan penerima untuk sinyal-sinyal radio WLAN. Access Point sering disebut juga
base station.
b.
Karakteristik Access Point
Interface
untuk mengatur setting AP dilakukan dengan memasukkan alamat IP perangkat AP
melalui browser, beberapa konfigurasi dilakukan, diantaranya dengan:
- Mengatur supaya AP dapat berfungsi sebagai DHCP server
- Mencoba fitur Wired Equivalent Privacy (WEP) dan Wi-Fi Protected Access (WPA)
- Mengatur akses berdasarkan MAC Address device pengakses
- dsb
c. Cara
Kerja Access Point
Ada dua buah
perangkat wireless, satu buah jenis wireless Access Point (AP)
dan sebuah lagi Wireless Cable/DSL Router. Kedua perangkat ini sudah
lama tidak difungsikan secara optimal, langsung saja timbul rasa penasaran
untuk melakukan konfigurasi AP. Model dan merk perangkat wireless tidak
disebutkan, karena tidak dapat fee dari vendor dan memungkinkan exploitasi
menjadi lebih mudah oleh pengakses ilegal yang ada di area sekitar kantor he..
he..
Konfigurasi
pertama dilakukan terhadap AP, ada passwordnya, password default telah
berganti, tidak perlu bertanya ke konfigurator sebelumnya, cari cara untuk
melakukan reset ke default factory setting di google.com, dapat beberapa
informasi dari forum/milis, setelah dicoba akhirnya konfigurasi AP kembali ke
setting awal.
Interface
untuk mengatur setting AP dilakukan dengan memasukkan alamat IP perangkat AP
melalui browser, beberapa konfigurasi dilakukan, diantaranya dengan:
- Mengatur supaya AP dapat berfungsi sebagai DHCP server
- Mencoba fitur Wired Equivalent Privacy (WEP) dan Wi-Fi Protected Access (WPA)
- Mengatur akses berdasarkan MAC Address device pengakses
- dsb
Beberapa
konfigurasi yang dibuat tidak bekerja dengan baik, misalnya meski DHCP server
telah diatur, AP tidak memberikan IP sesuai dengan alokasi yang ditentukan.
sumber :
Komentar
Posting Komentar